Kerajaan
Israil berdiri tahun 1020 SM. Di pimpin oleh tiga orang raja-nya, yaitu :
1. Saul (1020 SM – 1000 SM)
2. Daud / David (1000 SM – 961 SM)
3. Sulaiman / Solomo (961 SM – 922 SM)
Namun
sejak sepeninggalan Nabi Sulaiman, kerajaan Israil terpecah menjadi dua yaitu
kerajaan Israil Utara (Samaria) dan kerajaan Israil Selatan (Yudea-Yerusalem).
Kerajaan
Israil Utara terdiri dari 10 suku Israil, yaitu :
1.
Ruben
2.
Simeon
3.
Lewi
4.
Isakhar
5.
Zebulon
6. Dan
7.
Yusuf
8.
Naftali
9. Gad
10.
Asyer
Dan
dipimpin oleh raja pertamanya yaitu Jerobeam
(922 SM – 901 SM), dan raja terakhirnya Hosea (732 SM – 724 SM).
Kerajaan
Israil Selatan (Yerusalem) terdiri dari 2 suku, yaitu :
1.
Yehuda
2.
Benjamin
Dan
dipimpin oleh raja pertamanya yaitu Rehobeam
(922 SM – 915 SM), dan raja terakhirnya Zedekia (597 SM – 587 SM).
Pada
tahun 721 SM, Kerajaan Asyria yang saat itu dipimpin oleh Raja Shalmanesar
menyerbu dan menaklukan kerajaan Israil Utara yang saat itu di pimpin oleh Raja
Hosea (Raja terakhir Irail Utara). Oleh Raja Assyiria ke 10 suku Israil yang
tinggal di tawan dan di bawa keluar tanah air mereka menuju Assyiria. Diceritakan
dalam Kitab Nabi Edras (Nabi Idris a.s.) bahwa 10 suku Israil ini melarikan
diri dari syiria namun tidak menuju ke tanah air mereka namun bermigrasi ke
timur jauh ke suatu negeri yang bernama Asareth (Nazara atau Azara). Sehingga
sejak tahun 721 SM di Samaria sudah tidak terdapat satu pun suku Israil.
Pada
tahun 603 SM dominasi kekuatan Assyiria direbut oleh kerajaan Babylonia. Dan
pada tahun 587 SM Yerusalem dihancurkan oleh raja Nebukadnezar. Dan seperti
Raja Assyiria, Raja Nebukadnezar pun menawan dan membawa keluar 2 suku Bani
Israil yang ada di Yerusalem ke Babylonia, Media (Persia), dan Ghaur (kawasan
pegunungan Afghanistan).
Dan
pada periode 538 SM – 332 SM Kekuatan Babylonia direbut oleh Kerajaan Persia
oleh Raja Cyrus dan pada era tersebut ke 2 suku Bani Israil kembali menuju
tanah air mereka di Yerusalem.
Dari
fakta sejarah ini dapatlah kita ketahui bahwa hanya ada dua “domba” yang
tinggal di kandang, sementara 10 “domba” Israil yang lain tersebar di
negeri-negeri Timur sepanjang Syam (Syiria), Persia, Afghanistan, kasymir
(Hindustan Utara), bahkan hingga Tibet(perbatasan Cina).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar