Allah Maha Adil, maka Allah tidak
akan mendzalimi hambaNya.. Allah bukan hanya Tuhan bagi Bani Israil dan Arab
saja, Tuhan bukan milik turun temurun Ibrahim ‘alaihissalaam saja.. Tetapi
Allah adalah Tuhan seluruh manusia..
Saat Nabi Ibrahim hidup, ada umta
lain selain beliau juga hidup di muka bumi ini. Saat Bani Israil mulai ada,
saat itu banyak manusia hidup selain dari keturunan/Bani mereka. Begitu
seterusnya.
Saudaraku, maka sangat tidak adil,
jika Tuhan hanya untuk Bani Israil saja.. Tuhan bagi keturunan Ibrahim saja..
bagaimana dengan umat lain yang hidup selain keturunan Bani Israil ataupun
keturunan Ibrahim lainnya..?! jika Tuhan untuk semua manusia, maka sudah
semestinya ada Nabi/pemberi peringatan juga untuk mereka.. betul..?!
Jika hanya Bani Israil atau
keturunan Ibrahim lainnya saja yg dikirim para Nabi, maka bagimana keselamatan
di akhirat bagi umat selain mereka..?! masakan hanya Bani Israil saja atau
keturunan Ibrahim saja yang selamat di akhirat, kemudian umat selain mereka
dimasukkan ke dalam neraka..?! padahal jumlah umat selain Bani Israil dan
keturunan Ibrahim lainnya sangatlah banyak, tentunya jauh melebihi jumlah Bani
Israil dan keturunan Ibrahim yg lainnya.. betul..?!
Padahal, para Nabi sebelum Nabi
Muhammad, dakwahnya hanya terbatas pada kaumnya saja.. missal, Nabi Isa AS,
beliau bertugas hanya sebagai utusan Tuhan bagi Bani Israil saja..
QS 43:59. Isa tidak lain hanyalah
seorang hamba yang Kami berikan kepadanya nikmat (kenabian) dan Kami jadikan
dia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani lsrail
QS 61;6. Dan (ingatlah) ketika Isa
ibnu Maryam berkata: “Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah
kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira
dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad
(Muhammad).” Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa
bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: “Ini adalah sihir yang nyata.”
Atau keterangan di Injil :
Matius 10:5-6. Kedua belas murid itu
diutus oleh Yesus dan beliau berpesan kepada mereka: “Janganlah kamu menyimpang
ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah
kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.
Matius 15:24 Jawab Yesus: “Aku
diutus HANYA kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.”
Jadi, para utusan Allah sebelum Nabi
Muhammad SAW hanya diutus untuk kaumnya saja.. konsekuensi logis bentuk
keadilan Tuhan adalah, Allah mengutus utusanNya juga bagi selain Bani Israil
atau keturunan Ibrahim yang lainnya.. betul..?!
Hanya sejak Nabi Muhammad SAW saja,
tidak ada utusan Allah yg lainnya, karena beliau SAW di utus untuk seluruh umat
manusia.
Di dalam hadits Bukhori Muslim
Rasulullah SAW bersabda : “Aku telah diberikan lima hal yg tdk diberikan kepada
seorangpun dari kalangan para nabi sebelumku: …(hadits yg panjang, dan
terakhirnya adalah) Dan aku diberi syafaat dan adalah nabi sebelumku diutus
kepada kaum secara khusus sedangkan aku diutus kepada seluruh manusia.”
Jadi, sebelum Nabi Muhammad SAW,
tidak ada utusan Allah yang diutus secara global untuk seluruh manusia.. nah,
bagaimana Al Quran berbicara mengenai keadilan Tuhan bagi umat lain selain Bani
Israil dan keturunan Ibrahim yang lainnya..?!
Mari kita simak, bagaimana Al Quran
berbicara tentang hal ini..
QS 35:24 Sesungguhnya Kami mengutus
kamu dengan membawa kebenaran sebagai pembawa berita gembira dan sebagai
pemberi peringatan. Dan tidak ada suatu umatpun melainkan telah ada padanya
seorang pemberi peringatan.
QS 10;47. Tiap-tiap umat mempunyai
rasul; maka apabila telah datang rasul mereka, diberikanlah keputusan antara
mereka dengan adil dan mereka (sedikitpun) tidak dianiaya.
Kesimpulannya, setiap umat pasti ada
pemberi peringatan atau Nabi.. jadi, bukan hanya Bani israil maupun keturunan
Nabi Ibrahim ‘alaihissalaam lainnya.. terus, bagaimana penjelasannya..?!
Misal, bagaimana di India..?!
tentunya juga harus ada Nabi donk, khan di sana juga banyak manusia yang
hidup.. mereka juga butuh keselamatan dunia dan akhirat.. betul..?!
Yang jelas, pasti ada jika menilik
ayat di atas dan keyakinan kita bahwa Allah SWT adalah Maha Adil serta sangat
menyayangi seluruh hamba2Nya tanpa pandang bulu..
Menurut penafsiran beberapa ulama
dan ahli sejarah, di India pernah dikirim pemberi peringatan (Nabi), menurut
beberapa penafsiran Budha Gautama adalah Nabi Idris.. dari sejarah didapatkan
persamaan-persamaan sejarah hidupnya.. hanya dalam beberapa decade, terjadilah
penyimpangan2 yg terjadi hingga Buddha Gautama dianggap Tuhan atau Dewa yang
diagungkan..
Hal ini tidak berbeda dengan yang
terjadi di tanah Arab.. Latta, Uzza dan Manat menurut sejarah, mereka adalah
orang2 shalih yang mendapatkan kemuliaan dan karomah dari Tuhan.. begitu
hormatnya orang2 terdahulu pada mereka, sehingga terjadilah penghormatan yg
kelewat batas alias berlebihan, sehingga setelah beliau meninggal, mereka
dianggap sebagai anak2 Allah.. (baca QS 53;19-20)
19. Maka apakah patut kamu (hai
orang-orang musyrik) mengaggap al Lata dan al Uzza,
20. dan Manah yang ketiga, yang
paling terkemudian (sebagai anak perempuan Allah)
Pada tahap selanjutnya dibuatlah
patung2 sbg wujud mereka, untuk disembah2 dan dianggap perantara mereka dengan
Tuhan dalam berdoa..
Tidak berbeda juga dengan Nabi Isa
AS, saat beliau sudah meninggal, terjadi penyimpangan2.. penghormatan yg
berlebihan sehingga mengangkat beliau menjadi anak Tuhan, bahkan akhirnya
diangkat menjadi Tuhan itu sendiri dalam konsili Nicea..
Tidak berbeda juga dengan keadaan
saat ini.. beberapa orang shalih (misal para wali), saat beliau sdh meninggal
dunia, banyak yg menghormati beliau semuanya secara berlebihan.. mereka
menganggap para wali dapat menjadi perantara mereka dengan Allah, hingga
kuburan mereka dijadikan tempat sembahyang.. mereka menganggap para wali
tersebut dapat menyampaikan doa mereka pada Allah.. menganggap keramat kuburan
para wali Allah.. bahkan mereka takut pada kuburan melebihi takutnya pada
Allah, takut kuwalat.. dan juga menganggap berdoa dan beribadah di kuburan
lebih afdhol dan terkabul daripada beribadah dan berdoa di Masjid..
saat ditanya, alasan mereka sama
dengan alasan yang diberikan org Qurays jaman dahulu saat ditanya mengapa
mereka menyembah berhala :
QS 39;3 “Dan orang-orang yang
mengambil pelindung selain Allah (berkata): “Kami tidak menyembah mereka
melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-
dekatnya.”
QS 10;18. Dan mereka menyembah
selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada
mereka dan tidak (pula) kemanfaatan, dan mereka berkata: “Mereka itu adalah
pemberi syafa’at kepada kami di sisi Allah.”
Penyimpangan2 terjadi saat para
pemberi peringatan atau orang2 shalih tersebut sudah meninggal.. ini adalah
sejarah yang berulang dari jaman ke jaman..
Bagaimana dengan Hindu..?! Sehingga
tidak salah juga jika ada penafsiran yang mengatakan, bahwa penyebar Hindu
pertama adalah seorang Nabi Allah juga, yg pada periode2 berikutnya mengalami
penyimpangan-penyimpangan.. hal ini dapat diketahui dari kitab suci agama Hindu
yang mengajarkan ajaran Tauhid, walau kemudian hari disimpangkan menjadi Tuhan
yang banyak..
(Shevatashvatara Upanishad Ch 4:
V.19)
Tuhan itu tidak ada sesuatupun yang menyerupai Dia
Tuhan itu tidak ada sesuatupun yang menyerupai Dia
Bhagavad Gita Ch.10:V.3)
Allah Tuhan yang tidak dilahirkan, tiada permulaan, Tuhan Seru Sekalian Alam.
Allah Tuhan yang tidak dilahirkan, tiada permulaan, Tuhan Seru Sekalian Alam.
(Rigveda Book 1 Hymn 164:V.146)
Allah Maha Esa. Panggilah dengan berbagai nama. (asmaul husna)
Allah Maha Esa. Panggilah dengan berbagai nama. (asmaul husna)
(Rigveda Book 8 Hymn 1:V.1)
Kami tidak menyembah seseorang kecuali Allah yang satu.
Kami tidak menyembah seseorang kecuali Allah yang satu.
(Chandogya Upanishad Ch.6 Sek.2 V.1)
Tuhan hanya satu tidak ada sekutu dengan-Nya
Tuhan hanya satu tidak ada sekutu dengan-Nya
(Shevatashvatara Upanishad Ch 6:
V.9)
Allah itu tidak beribu bapa.
Allah itu tidak beribu bapa.
Sama bukan dengan ajaran ke-Tauhidan
Islam..?! persis plek.. gak nggeser dikit pun.. hanya dalam prakteknya, terjadi
banyak penyimpangan2, banyak sesembahan2, banyak sesajen dll dlm praktek
pelaksanaan agamanya.. yang sebenarnya bertentangan dengan ajaran Tauhid kitab
yg aslinya..
Bahkan Nabi Muhammad pun di sebut
dalam kitab suci Hindu.. silahkan baca hasil copasan di bawah ini :
+++++++++++++++++++++++++++++++
Seorang
professor bahasa dari ALAHABAD UNIVERSITY INDIA dalam salah satu buku
terakhirnya berjudul “KALKY AUTAR” (Petunjuk Yang Maha Agung) yang baru
diterbitkan memuat sebuah pernyataan yang sangat mengagetkan kalangan intelektual
Hindu.
Sang professor secara terbuka dan dengan alasan-alasan ilmiah, mengajak para penganut Hindu untuk segera memeluk agama Islam dan sekaligus mengimani risalah yang dibawa oleh Rasulullah saw, karena menurutnya, sebenarnya Muhammad Rasulullah SAW adalah sosok yang dinanti-nantikan sebagai sosok pembaharu spiritual.
Sang professor secara terbuka dan dengan alasan-alasan ilmiah, mengajak para penganut Hindu untuk segera memeluk agama Islam dan sekaligus mengimani risalah yang dibawa oleh Rasulullah saw, karena menurutnya, sebenarnya Muhammad Rasulullah SAW adalah sosok yang dinanti-nantikan sebagai sosok pembaharu spiritual.
Prof.
WAID BARKASH (penulis buku) yang masih berstatus pendeta besar kaum Brahmana
mengatakan bahwa ia telah menyerahkan hasil kajiannya kepada delapan pendeta
besar kaum Hindu dan mereka semuanya menyetujui kesimpulan dan ajakan yang
telah dinyatakan di dalam buku. Semua kriteria yang disebutkan dalam buku suci
kaum Hindu (Wedha) tentang ciri-ciri “KALKY AUTAR” sama persis dengan ciri-ciri
yang dimiliki oleh Rasulullah SAW.
Dalam
ajaran Hindu disebutkan mengenai ciri KALKY AUTAR diantaranya, bahwa dia akan
dilahirkan di jazirah, bapaknya bernama SYANUYIHKAT dan ibunya bernama SUMANEB.
Dalam bahasa sansekerta kata SYANUYIHKAT adalah paduan dua kata yaitu SYANU
artinya ALLAH sedangkan YAHKAT artinya anak laki atau hamba yang dalam bahasa
Arab disebut ABDUN.
Dengan demikian kata SYANUYIHKAT artinya “ABDULLAH”. Demikian juga kata SUMANEB yang dalam bahasa sansekerta artinya AMANA atau AMAAN yang terjemahan bahasa Arabnya “AMINAH”. Sementara semua orang tahu bahwa nama bapak Rasulullah Saw adalah ABDULLAH dan nama ibunya AMINAH.
Dengan demikian kata SYANUYIHKAT artinya “ABDULLAH”. Demikian juga kata SUMANEB yang dalam bahasa sansekerta artinya AMANA atau AMAAN yang terjemahan bahasa Arabnya “AMINAH”. Sementara semua orang tahu bahwa nama bapak Rasulullah Saw adalah ABDULLAH dan nama ibunya AMINAH.
Dalam
kitab Wedha juga disebutkan bahwa Tuhan akan mengirim utusan-Nya kedalam
sebiuah goa untuk mengajarkan KALKY AUTAR (Petunjuk Yang Maha Agung). Cerita
yang disebut dalam kitab Wedha ini mengingatkan akan kejadian di Gua Hira saat
Rasulullah didatangi malaikat Jibril untuk mengajarkan kepadanya wahyu tentang
Islam.
Bukti
lain yang dikemukakan oleh Prof Barkash bahwa kitab Wedha juga menceritakan
bahwa Tuhan akan memberikan Kalky Autar seekor kuda yang larinya sangat cepat
yang membawa kalky Autar mengelilingi tujuh lapis langit. Ini merupakan isyarat
langsung kejadian Isra’ Mi’raj dimana Rasullah mengendarai Buroq
+++++++++++++++++++++++++++
+++++++++++++++++++++++++++
Jadi, tidak salah jika Allah telah
berFirman bahwa setiap umat akan diturunkan para Nabi atau pemberi peringatan..
Sinolog (pakar per-China-an—penj) terkemuka, James Legge, mengklaim, “Lima ribu
tahun silam bangsa China adalah monoteis—bukan henoteis, tapi monoteis” (“Konfusianisme
dan Taoisme menerangkan dan sebanding dengan Kristen”). Kristen Syria, serta
rekan terkemudian mereka dari Gereja Katolik, melihat kemiripan antara
Shandi/Tian dan Tuhan Ibrahim, dan oleh sebab itu menjadikan “Shangdi” sebagai
nama “Tuhan” Kristen dalam bahasa China. Beberapa akademisi Kristen China,
nyatanya, juga menegaskan bahwa Tuhan Ibrahim dan Shangdi China merupakan
entitas yang sama.
Jadi, sebenarnya, semua ajaran
berasal dari satu sumber yang sama.. tetapi kemudian terkontaminasi dengan kepercayaan2
lainnya, sehingga mulailah terjadi berbagai macam penyimpangan-penyimpangan..
semakin lama, penyimpangan akan terasa semakin jauh, tetapi jika ditelusuri
dari sumber yang asli, maka akan kita dapatkan sebuah keyakinan yang sama,
yaitu ajaran Tauhid, hanya satu Tuhan yang Esa, tempat bergantung setiap
makhluqNya,tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tidak ada yang menyamaiNya
(ringkasan QS Al Ikhlas..
Wallahu a’lam….
Sumber : almubayyin
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus